Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indonesia yang mendunia, yang tidak hanya disukai dan dikenakan oleh masyarakat Indonesia tetapi juga populer di belahan negara lain, seperti negara Asia, Eropa dan Amerika. Batik tulis memiliki nilai dan harga yang jauh lebih tinggi daripada batik print atau cap dikarenakan proses pengerjaannya yang memakan waktu yang lebih panjang.
Kisah panjang pembuatan batik dari awal sampai menghasilkan kain batik yang indah secara fisik tidak hanya dilakukan oleh satu orang pembatik yang duduk di bangku pendek yang melukisi kain kosong dengan lilin malamnya, tetapi pembuatan sehelai kain batik membutuhkan beberapa pembatik yang memang ahli dalam tiap proses pembuatan tahap demi tahap.
Berikut tahap-tahap dan istilah-istilah dalam proses pembuatan kain batik tulis asli mulai dari pembuatan pola pertama sampai pewarnaan terakhir:
1. Nyungging
Proses pertama kali ketika membuat batik tulis yaitu membuat pola di atas kertas yang dikerjakan oleh spesialis pola. Tidak semua orang dapat mengerjakan pola ini.
2. Njaplak
Proses memindahkan pola dari kertas ke kain.
3. Nglowong
Di tahap ini, pembatik mulai melekatkan malam/lilin sesuai dengan pola yang telah dibuat.
4. Ngiseni
Memberikan isen-isen (isian) pada ornamen-ornamen tertentu seperti gambar bunga atau hewan.
5. Nyolet
Memberikan warna pada bagian-bagian tertentu dengan kuas.
6. Mopok
Bagian ini adalah menutup bagian yang telah dicolet dengan malam.
7. Nembok
Proses menutup bagian latar belakang pola yang tidak perlu diwarnai.
8. Ngelir
Proses pewarnaan kain secara menyeluruh dengan memasukkannya ke dalam pewarna alam atau kimia.
9. Nglorod
Proses meluruhkan malam untuk pertama kali dengan merendamkannya di dalam air mendidih.
10. Ngrentesi
Proses memberikan titik/cecek pada klowongan menggunakan canting dengan jarum yang tipis
11. Nyumri
Menutup bagian tertentu dengan malam.
12 . Nglorod
Proses akhir meluruhkan dan melarutkan malam pada kain dengan memasukkan pada air mendidih, kemudian diangin-anginkan sampai kering.
Proses nglorod tergantung pada banyaknya warna yang ingin dihasilkan pada satu helai kain batik. Semakin banyak warna yang diinginkan, semakin banyak proses nglorod yang akan dilakukan.
Itulah mengapa kain batik memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi dibandingkan batik-batik lainnya. Proses pengerjaan satu kain batik membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelitian dari masing-masing pengrajin batik. Proses pengerjaan yang panjang dan rumit biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.